Di tengah naiknya harga bahan makanan dan kebutuhan pokok, masyarakat dituntut untuk lebih kreatif dalam menyiasati dapur agar tetap bisa menyajikan makanan bergizi dengan biaya terjangkau. Salah satu pilihan makanan yang kian populer dan dianggap sebagai solusi jitu untuk perut kenyang dan badan hangat tanpa menguras kantong adalah sup tulang. Walaupun bahan utamanya hanyalah tulang, tapi rasa gurih yang ditawarkan bisa bersaing dengan sajian kelas atas.
Mengapa Sup Tulang?
Sup tulang dikenal sebagai sajian rumahan yang sederhana, namun kaya rasa. Bahan utamanya berupa tulang sapi, ayam, atau kambing, sering kali didapat dari potongan yang tersisa setelah daging dipisahkan. Harga tulang biasanya jauh lebih murah dibandingkan daging utuh, namun kandungan raja zeus slot gizinya tidak bisa diremehkan. Di dalam tulang, terdapat sumsum dan kolagen yang baik untuk sendi dan kulit. Selain itu, proses merebus tulang dalam waktu lama akan menghasilkan kaldu alami yang sangat gurih tanpa perlu tambahan penyedap buatan.
Karena itulah sup tulang menjadi pilihan ideal untuk masyarakat yang ingin makan enak dengan anggaran terbatas. Cukup dengan tulang, bawang putih, bawang merah, jahe, seledri, dan garam, sajian ini sudah bisa menggugah selera. Variasi lainnya bisa ditambahkan seperti wortel, kentang, hingga mi atau bihun sebagai pelengkap.
Murah Meriah, Bergizi Tinggi
Keunggulan sup tulang bukan hanya dari harganya yang ramah di kantong. Dari sisi nutrisi, sup tulang mengandung berbagai zat penting seperti:
-
Kolagen dan gelatin dari tulang dan sendi, yang baik untuk kesehatan kulit dan sendi.
-
Mineral seperti kalsium, magnesium, dan fosfor, yang larut ke dalam kaldu selama proses perebusan panjang.
-
Asam amino, seperti glycine dan proline, yang membantu memperbaiki jaringan tubuh.
Banyak orang yang mengonsumsi sup tulang secara rutin melaporkan peningkatan energi, pencernaan yang lebih baik, serta berkurangnya nyeri sendi. Tak heran jika sup ini tidak hanya populer di kalangan rumah tangga, tetapi juga jadi andalan di warung makan dan depot makanan kaki lima.
Pilihan Favorit di Warung dan Dapur Rumahan
Sup tulang telah menjadi menu andalan di banyak tempat makan, terutama di kawasan urban seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. Di warung-warung pinggir jalan, sup tulang sering ditawarkan dengan nasi putih hangat dan sambal. Harganya? Mulai dari Rp10.000 sampai Rp20.000 per porsi—jauh lebih murah dibandingkan menu daging utuh, tapi tetap mengenyangkan dan penuh cita rasa.
Sementara itu, di dapur rumahan, ibu-ibu pintar bisa memasak sup tulang dalam jumlah banyak untuk stok harian. Kaldu yang dihasilkan juga bisa dibekukan dan digunakan kembali untuk masakan lain, seperti mie kuah, soto, atau bahkan nasi goreng. Inilah nilai ekonomis dan fleksibilitas yang membuat sup tulang semakin diminati.
Tradisi yang Mendunia
Meski populer di Indonesia, sup tulang bukanlah sajian yang asing di dunia kuliner internasional. Di Korea Selatan, ada seolleongtang, sup tulang sapi putih yang dimasak berjam-jam. Di Vietnam, sup tulang menjadi basis kuah pho. Di Barat, dikenal dengan nama bone broth, dan menjadi tren gaya hidup sehat karena kandungan kolagennya yang tinggi. Artinya, sup tulang bukan sekadar masakan murah, tapi juga memiliki nilai gizi dan budaya yang kuat.
BACA JUGA: Keripik Daun Singkong: Kering & Tidak Gurih?